Harut dan Marut adalah dua malaikat yang diutus oleh Allah ke negeri Babylon. Nama kedua malaikat ini disebutkan di dalam Al Qur'an,
[Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil iaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan:
"Sesungguhnya kami hanya ujian (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir".
Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya, dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Allah, dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat.
Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahawa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.] (Al Baqarah 2:102)
Para mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksudkan dengan dua malaikat itu. Ada yang berpendapat, mereka betul-betul malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang soleh seperti malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura soleh seperti malaikat.
KISAH SAHIH
Dikisahkan ada dua malaikat diutus oleh Allah untuk turun ke Kota Babil, yakni sebuah kota di Iraq, bekas ibu kota Babylon Kuno. Nama kedua malaikat tersebut adalah Harut dan Marut.
Pada ketika itu, warga kota diliputi kegelisahan dan kesyirikan akibat tersebarnya sihir. Negeri yang ketika itu dipimpin Raja Nebukadnezar pun kacau bilau akibat tersebarnya sihir hingga dapat menyebabkan penyakit sampai membuatkan suami isteri bercerai.
Sihir yang tersebar tersebut bermula ketika Raja Nebukadnezar menahan orang-orang Yahudi setelah menyerang Palestin. Tawanan tersebut pun mula memainkan sihir apabila tiba di Kota Babil.
Sebahagian bangsa Yahudi memang dikenali sebagai bangsa yang sangat dekat dan mahir mempraktikkan ilmu sihir. Dengan pengetahuan sihir yang mereka kuasai, mereka menakut-nakutkan rakyat Babil dengan membuat lingkaran besar sebagai lingkaran sihir.
Untuk melenyapkan ketakutan rakyat Babil akibat sihir tersebut, maka diutuslah dua malaikat ke Kota Babil, Harut dan Marut oleh Allah.
Keduanya diutus untuk mengajarkan sihir kepada rakyat Babil, mereka mengajarkan sihir bukanlah untuk berbuat kejahatan, sihir yang diajarkan keduanya hanyalah untuk menjelaskan hakikat sihir.
Maka, Harut dan Marut pun turun ke bumi dan mendatangi rakyat Babil. Bermulalah tugas mereka untuk mengajarkan sihir. Ketika rakyat Babil mendatangi mereka untuk mempelajari sihir, keduanya memperingatkan agar tak menyalahgunakannya untuk berbuat syirik.
"Sesungguhnya kami hanya ujian bagimu, maka sebab itu janganlah kamu kafir,” ujar keduanya.
Harut dan Marut pun kemudian menyampaikan ilmu dasar-dasar sihir dan cara melenyapkan lingkaran besar sihir yang dibuat Yahudi.
Keduanya mengingatkan bahawa sihir merupakan hal yang dipelajari. Kerana dipelajari, sihir tidaklah dapat memberikan manfaat ataupun mafsadat bagi manusia kecuali dengan kehendak Allah.
Setelah selesai tugas Harut dan Marut, keduanya pun kembali ke langit, akan tetapi, rakyat Kota Babil tak mengikuti peringatan Harut dan Marut. Mereka berbuat kerosakan dengan ilmu sihir yang diajarkan, maka semakin rosaklah negeri tersebut.
KISAH ISRAILIYAT
Kisah Harut dan Marut memiliki versi lain dalam kisah Israiliyat. Dalam versi Yahudi, dikisahkan Harut dan Marut merupakan malaikat yang diuji oleh Allah.
Malaikat tak setuju dengan penugasan orang soleh sebagai khalifah di muka bumi. Namun, orang soleh berbeza dari manusia kebanyakan, mereka dapat menahan nafsu sehingga dapat memikul amanah sebagai khalifah bumi.
Akan tetapi, malaikat berpendapat jikalau mereka diberikan nafsu, mereka akan dapat menahannya lebih baik dari manusia soleh.
Maka Allah pun memilih dua malaikat, yakni Harut dan Marut untuk menguji apa yang dikatakan para malaikat. Keduanya kemudian diberikan hawa nafsu, lalu diturunkan ke bumi.
Apabila baru tiba di bumi, keduanya melihat wanita cantik dan terpesona. Tapi, wanita tersebut menolak ajakan berbuat maksiat. Si wanita pun menawarkan tiga perkara kepada keduanya; menyembah berhala, membunuh bayi atau minum arak.
Harut dan Marut pun berfikir, “Menyembah berhala adalah perbuatan kufur, membunuh bayi merupakan dosa besar, sedangkan minum arak hanyalah dosa kecil.” Maka mereka pun memilih untuk minum arak.
Namun setelah meminumnya, mereka menjadi mabuk. Setelah kehilangan akal akibat mabuk, keduanya membunuh bayi dan menyembah berhala. Setelah melakukan ketiga dosa itu, mereka melakukan hal keji kepada wanita itu.
Harut dan Marut gagal, sifat kemalaikatan keduanya pun dicabut. Allah yang murka kepada keduanya pun memberikan pilihan kepada keduanya antara azab dunia atau azab akhirat.
Kerana azab dunia bersifat sementara, mereka memilih azab dunia. Keduanya digantung di langit Kota Babil hingga hari kiamat. Semenjak digantung, mereka mengajarkan sihir kepada manusia.
Manusia yang ingin mempelajari sihir, menuju ke Babylon dan menemui mereka. Dan ternyata bukan Harut Marut yang melakukan dosa, dialah pemuda soleh yang disuruh minum arak oleh iblis. Yahudi telah memutarbelitkan fakta dan sejarah.
BANTAHAN KISAH ISRAILIYAT
Syeikh Athiyah Saqar menyebutkan, di beberapa buku tafsir disebutkan kedua malaikat itu telah diturunkan ke bumi sebagai fitnah sehingga Allah mengazab mereka berdua dengan menggantung kedua kaki mereka, perkataan para mufassir ini bukanlah sebagai salah satu hujah (dalil) dalam hal ini, kerana kisah tersebut berasal dari warisan masyarakat Babylon dan penjelasan orang-orang Yahudi serta kitab-kitab Nasrani. Kerana tidak sesuai dengan salah satu ayat di dalam Al Qur'an.
Para malaikat tidaklah maksiat kepada Allah terhadap apa yang diperintahkan kepada mereka dan mereka melakukan apa-apa yang diperintahkan-Nya, firman Allah:
“...dan malaikat-malaikat yang di sisiNya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembahNya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya." (Al Anbiya 21:19–20)
“Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahuluiNya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.” (Al Anbiya 21:26–27)
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib yang mengatakan bahawa kedua malaikat itu mengajarkan kepada manusia tentang peringatan terhadap sihir bukan mengajarkan untuk mengajak mereka melakukan sihir.
Az Zajjaj mengatakan, perkataan itu adalah juga pendapat kebanyakan ahli bahasa. Ertinya, pengajaran kedua malaikat itu kepada manusia adalah berupa larangan, keduanya mengatakan kepada mereka,
"Janganlah kalian melakukan ini (sihir) dan janganlah kalian diperdaya dengannya sehingga kalian memisahkan seorang suami dari isterinya."
Al Hafidz bin Katsir berkata, kisah Harut dan Marut ini diriwayatkan dari beberapa tabi'in seperti Mujahid, Suddi, Hasan al Bashri, Qotadah, Abul Aliyah, Zuhri, Rabi' bin Anas, Muqotil bin Hayyan dan lain-lain dan dibawakan oleh banyak penulis tafsir dari kalangan terdahulu.
Kesimpulan dari kisah Harut dan Marut ini kembali kepada kisah Israiliyat, kerana riwayatnya tidak ada sama sekali dalam hadis marfu' yang bersambung sanadnya dari Nabi Muhammad.
Al Hafidz bin Hazm berkata, di antara bukti-bukti yang menunjukkan kebatilan kisah Harut dan Marut ada di dalam salah satu firman Allah:
“Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan benar (untuk membawa azab) dan tiadalah mereka ketika itu diberi tangguh." (Al Hijr 15:8)
Wallahua'lam...
Kredit:
Kisah Harut dan Marut dalam versi Salaf
Kisah Harut dan Marut di Al-Qayyim.net
Misteri Harut dan Marut di Nurusshidiq.com
Tafsir Ayah Harut wa Marut di at-tawhid.net
Hikayat Harut dan Marut di Republika.co.id
Kisah Harut dan Marut dalam versi Salaf
Kisah Harut dan Marut di Al-Qayyim.net
Misteri Harut dan Marut di Nurusshidiq.com
Tafsir Ayah Harut wa Marut di at-tawhid.net
Hikayat Harut dan Marut di Republika.co.id
-Debu-
No comments:
Post a Comment