Sebelum penemuan teknologi satelit pemetaan atau sistem GPS seperti yang digunakan Google Earth, tidak ada manusia di dunia ini yang dapat buat garis lurus antara tiga titik tempat yang berjauhan di permukaan bumi. Kini dengan teknologi satelit menggunakan 'software Google Earth', kita mampu lakukannya.
Namun, sekitar 1400 tahun yang lalu ada seorang yang telah melakukan perkara ini meskipun semua instrumen ilmu pengetahuan di atas belum ditemui. Orang ini adalah Nabi Muhammad SAW yang ketika itu berada di Madinah Al-Munawarah dan tempat yang dimaksudkan baginda adalah Masjid Sana’a di kota Yaman.
Di manakah tiga titik tempat yang secara ajaib dapat membentuk garis lurus tersebut? Inilah sabda Rasulullah SAW tentang menentukan kiblat Masjid Sana’a di Yaman.
At-Tabrani di dalam "Al-Mu’jam Al-Awsat" mengatakan, Wabr ibn Yuhanas Al Khozaee berkata, Rasulullah SAW berkata padaku,
“Jika kamu membangunkan masjid Sana’a, bangunkanlah di kanan sebuah gunung bernama Deyn.”
Al-Hafez Al-Rahzey dalam bukunya "History of Sana’a" mengatakan, Rasulullah saw yang memerintahkan Wabr ibn Yuhanas Al-Ansari ketika baginda mengutusnya ke Sana’a untuk menjadi pelindung berkata,
“Panggillah mereka kepada Iman (kepercayaan/untuk membuktikan kebenaran). Jika mereka mentaati mu, maka aturlah mengenai Solat. Jika mereka mentaati mu, bangunkanlah masjid di taman Bathan, di situ ada sebuah batu di Gamdan dan arahkan ke sebuah gunung bernama Deyn.”
Dan Al-Rahzey berkata,
“Rasulullah saw menulis kepada Wabr untuk membangunkan dinding masjid Bathan (Sana’a) dan membuatnya dari posisi dasar batu dan mengarah ke Deyn.“
Ketiga titik itu ialah Masjid Sana’a, sebelah kanan Gunung Deyn dan Masjidil Haram (Mekah).
Jika kita menggunakan aplikasi Google Earth dan menarik garis secara lurus dari Masjid Sana’a di Yaman menuju ke arah kiblat Masjidil Haram di Mekah, maka akan melintasi sebelah kanan Gunung Deyn (beberapa jarak saja dari puncak gunug Deyn), seperti yang di sabdakan Rasulullah SAW.
Ada sebuah pilar (tiang) Masmoorah yang dipelihara penduduk Yaman dan tepat di seberangnya adalah pilar lain yang disebut Manq’urah, kemudian ditampilkan penampakan kiblat dari arah luar masjid.
Di luar masjid tersebut terdapat bangunan dinding batu Mulallamah yang menandakan arah kiblat dari awal pembangunannya yang menuju ke arah sebelah gunung Deyn.
Jika ditelusuri lebih lanjut secara terbalik, bererti ke arah tenggara akan nampak sebuah garis lurus dari pusat Kaabah ke puncak gunung Deyn, ke masjid agung dan ke masjid Sana’a, iaitu tepat ke kiblat yang arahnya ditentukan oleh Rasulullah saw.
Jadi, masjid yang dibangunkan atas perintah Rasulullah saw di Sana’a itu yang mengarah ke puncak gunung Deyn, ternyata terus merentang menuju pusat Kabah, melalui sebuah garis lurus.
"Kawan mu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru. Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemahuan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)." (An Najm : 1-4)
Kredit :
ummatipress
ardiyansyah
ardiyansyah
-Debu-
No comments:
Post a Comment