Tuesday, December 13, 2016

UMMU UMARAH R.A (NASIBAH BINTI KA'B)


Ummu Umarah ra, atau nama sebenarnya Nasibah binti Ka'b, atau riwayat lain menyebutnya Nusaibah binti Ka’b, adalah salah satu dari dua wanita Ansar yang mengikuti Ba'iatul Aqabah kedua, satunya lagi adalah Ummu Mani' atau nama sebenarnya Asma binti Amr. Dia merupakan orang Ansar yang mula-mula memeluk Islam, yakni ketika Nabi SAW belum hijrah ke Madinah.
Walaupun wanita, Ummu Umarah banyak terlibat dalam beberapa pertempuran membela panji-panji Islam, di antaranya perang Uhud, perjanjian Hudaibiyah, perang Khaibar, Umratul Qadha', perang Hunain dan perang Yamamah.
Pada perang Uhud, ketika usianya 43 tahun, dia berjihad bersama suami dan dua anaknya. Dia berdiri tidak jauh dari kedudukan Nabi SAW.
Ketika keadaan berbalik dari kemenangan menjadi kekalahan, seorang kafir bernama Ibnu Qami’ah dan beberapa kawannya menyerang dan mendekati posisi Nabi SAW, sambil berteriak,
"Dimanakah Muhammad? Dimanakah Muhammad?"
Ummu Umarah berfikir cepat, jika mereka melukai atau membunuh Nabi SAW, maka tidak ada kebaikan bagi dirinya. Bersama Mush'ab bin Umair dan beberapa orang sahabat, dia menghadang serangan orang-orang kafir, secara khusus dia menyerang Ibnu Qami'ah dan melukakan bahunya, tetapi Ibnu Qami'ah dapat melepaskan diri dari serangan Ummu Umarah dan lari menyelamatkan diri.
Dia mendapat 12 luka di tubuhnya ketika menjadi 'pagar' bersama beberapa sahabat bagi keselamatan Nabi SAW, dan luka parah pada tangannya, yang terus mengeluarkan darah hingga setahun lebih, sehingga dia tidak boleh ikut perang Hamra'ul Asad.
Sepulang perang Hamra’ul Asad ini, Nabi SAW menanyakan keadaan Ummu Umarah, dan baginda sangat gembira ketika memperoleh khabar bahawa lukanya semakin pulih.
Dalam perang Uhud itu juga, Ummu Umarah sempat diserang oleh orang kafir yang berkuda, padahal dia hanya berjalan kaki. Dia bertahan dengan perisainya, sampai akhirnya berhasil merebut pedang orang kafir itu dan menyabit kaki kudanya, hingga ia terjatuh.
Nabi SAW melihat keadaan itu, dan berseru kepada anak Ummu Umarah agar membantu ibunya. Akhirnya ibu dan anak ini membunuh orang kafir tersebut bersama-sama.
Salah seorang anaknya, Abdullah bin Zaid terluka pada tangannya dan darah terus keluar, Nabi SAW menyarankan agar luka tersebut dibalut dengan serban. Datanglah Ummu Umarah, yang segera membalut luka anaknya tersebut.
Setelah luka itu terbalut, ia berkata kepada Abdullah, "Pergi sana, bertempurlah lagi melawan orang-orang kafir itu!!"
Abdullah beranjak menuruti perintah ibunya dan menerjunkan diri dalam pertempuran lagi. Nabi SAW begitu kagum dengan pemandangan ini dan bersabda,
"Ummu Umarah, engkau begitu bersemangat, adakah orang lain yang memiliki semangat sepertimu?"
Nabi SAW mendoakan dan memuji keberanian Ummu Umarah dan keluarganya tersebut. Beberapa saat kemudian, ada seorang kafir yang tak jauh dari tempatnya, Nabi SAW berseru, "Hai Ummu Umarah, itulah orang yang melukai anakmu tadi!"
Mendengar seruan ini Ummu Umarah segera melompat menyerang orang kafir tersebut hingga melukai pahanya dan ia terjatuh dari tunggangannya dan lari. Melihat keadaan ini Nabi SAW berkata, "Luka anakmu sudah terbalas…"
Sekali lagi Nabi SAW memuji dan mendoakannya, dan setelah itu Ummu Umarah berkata,
"Ya Rasulullah, berdoalah agar Allah menjadikan saya sahabat engkau di syurga!"
Nabi SAW memenuhi permintaan Ummu Umarah ini, dan ini menjadikannya lega dan tak pernah lagi khuatir dengan kesulitan hidup yang akan menimpanya.
Dalam perang Yamamah, perang melawan pemberontakan nabi palsu, Musailamah al Kadzab, dia berjuang hebat hingga mendapat 11 luka di tubuhnya dan salah satu tangannya putus.
Usianya yang ketika itu mencapai 52 tahun, ternyata tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berjihad di jalan Allah.
Wallahua'lam...

Kredit: percikkisahsahabat

-Debu-

No comments:

Post a Comment